PENGARUH BAHAYA ROKOK ELEKTRIK ATAU VAPE BAGI REMAJA



Rokok elektrik atau yang biasa kita sebut vape, kini sedang di minati oleh masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja. Sebagian besar pengguna rokok elektrik berusia 12-24 tahun dan 22-44 tahun. Data ini di dapatkan dari survei yang di lakukan Global Adults Tobacco Survei (GATS) di tahun 2016 Serta rokok ini menjadi populer dikalangan pemuda dan dewasa muda bagi mereka yang sebelumnya tidak merokok karena di anggap lebih bergaya dibandingkan rokok tembakau.

Menurut data National Youth Tobacco Survey (NYTS) bahwa ada 19,6 % siswa sekolah menengah ( 3,02 juta) dan 4,7% siswa sekolah menengah (550.00) yang melaporkan menggunakan rokok elektrik saat ini ( dalam 30 hari sebelumnya) pada tahun 2020 ada 1,8 juta namun lebih sedikit dibandingkan tahun 2019. Pada sebuah penelitian penggunaan rokok elektrik pada remaja di Bekasi, Jawa Barat didapatkan data bahwa 22,3 % dari 581 siswa sekolah menengah menggunakan tren rokok elektrik tersebut.

Sesuai dengan penelitian bahwa tingkat kecenderungan nikotin pada remaja lebih tinggi pada anak laki-laki dibanding perempuan. Penyebab mengapa laki-laki cenderung tinggi ketergantungan nikotin daripada perempuan karena perempuan lebih cepat dalam pengelolaan nikotin karena faktor estrogen.

Rokok elektrik dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Padahal sebenarnya, rokok elektrik dan rokok tembakau sama-sama berbahaya bagi kesehatan tubuh. Rokok elektrik sendiri bisa membahayakan kesehatan dikarenakan, rokok elektrik memiliki zat berbahaya yang dapat menyebabkan gangguan jantung maupun pembuluh darah, serta dapat menyebabkan kanker. Selain itu aroma yang terhirup dapat menimbulkan penyakit yang cukup langka yaitu bronkiolitis obliterans, dimana saluran nafas terkecil menjadi rusak.

Salah satu kandungan berbahaya yang terdapat pada rokok elektrik :

a)   Nikotin, yaitu zat adiktif yang menyebabkan penggunanya ketagihan

b)  Senyawa karbon seperti formaldehyde, acetaldehydeacrolein, dan glycidol. Senyawa karbon ini dapat berpotensi menyebabkan kanker, berisiko merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.

 

c)   Acrolein, kandungan acrolein di dalam liquid vape bisa menyebabkan kerusakan paru paru yang tidak dapat dipulihkan.

 

d)   Logam, Senyawa logam beracun seperti nikel, timah, kadmium, dan kromium banyak ditemukan dalam asap yang dihasilkan dari liquid vape. Kandungan logam di dalam vape ini berasal dari beberapa bagian perangkat vape itu sendiri.

 

Tema Karangan Ilmiah Populer ini adalah “Rokok” dan menggunakan jenis pengembangan penulisan Eksposisi

 

Sumber :

                           

Hello Sehat (2022). Daftar Kandungan Liquid Vape yang Berbahaya bagi Kesehatan. Di akses pada 22 Juli 2023. Dari https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/kandungan-liquid-vape/

Azmilahasan, Laila (2022). Dampak Rokok Elektrik Atau Vape pada Kaum Remaja. Diakses pada 22 Juli 2023.

Gafur, Mohammad (2021). Hubungan Penggunaan Rokok Elektrik Vapor Dengan Tidal Volume Pada Remaja Di Desa Lumutan Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso

Komentar

Postingan Populer