FEMINISME LIBERAL

 



 

Hai semuanya!

Di pembahasan sebelumnya kita udah bahas soal feminisme. Ada yang masih ingat mengenai feminisme?

Feminisme, adalah gerakan kaum perempuan dalam memperjuangkan persamaan hak sepenuhnya tanpa membedakan antara kaum perempuan dan kaum laki- laki, dengan tidak disertai pembatasan-pembatasan maupun tindak kekerasan atau diskriminasi.

Nah kali ini, kita bakal bahas salah satu jenis feminisme yaitu, Feminisme Liberal.

 

Feminisme liberal merupakan bentuk ekspresi utama dari teori ketidaksetaraan gender. Feminis Liberal ini mendasarkan pemikirannya pada konsep liberal. Akar dari perspektif feminisme liberal bertumpu pada kebebasaPara penganut feminis liberal yang dipelopori oleh Mary Wollstonecraft berpendapat bahwa perempuan, seperti halnya laki-laki, mampu untuk mengembangkan kapasitas intelektual dan moralitas mereka. Hal ini berarti bahwa perempuan adalah mahkluk yang rasional seperti laki-laki yang juga mempunyai hak untuk ikut serta dalam kehidupan publik, seperti untuk memberikan sumbangan pada perdebatan tentang isu-isu politik, sosial dan moral, daripada sebagai mahkluk yang terkurung dan tersingkirkan dalam ruang privat di rumah dan keluarga, yang diwakili oleh laki-laki sebagai ‘kepala rumah tangga’.


Sejarah Feminisme Liberal

1.  Feminisme Liberal pada abad ke-18 : Pendidikan yang sama untuk perempuan

Mary Wollestinecraft berpendapat bahwa perempuan seharusnya memiliki akses yang sama seperti laki-laki pada kesempatan ekonomi dan pendidikan. Kaum feminis liberal kontemporer ingin membuat perempuan lebih terkenal dalam politik dunia, menghilangkan akses yang berbeda pada kekuatan dan pengaruh atas laki-laki dan perempuan, maka dengan demikian untuk mencapai hak yang sama bagi  laki-laki atau perempuan.

 

2. Feminisme Liberal pada abad ke-19 : Kesempatan hak sipil dan ekonomi bagi perempuan dan laki-laki  

J.S Mill  dan Harriet Tailor Mill bergabung dengan Wollestinecraft yang menekankan pentingnya rasionalitas untuk perempuan. Mereka lebih menekankan agar persamaan perempuan dan laki-laki terwujud. Mereka menekankan pentingnya pendidikan, kemitraan dan persamaan.

3. Gerakan Feminisme Liberal Abad ke-20

Gerakan kaum feminis liberal yang ada di abad ke-20 ini adalah gerakan yang berupaya untuk memperjuangkan hak-hak sipil kaum perempuan. Menurut Betty Frieden, perempuan kelas menengah yang menjadi ibu rumah tangga merasa hampa dan muram, sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk berbelanja, mempercantik diri, bagaimana memuaskan nafsu suami dan sebagainya. Jalan keluar yang ditawarkan Frieden adalah kembali ke sekolah dan berkontribusi dalam ekonomi keluarga dengan tetap berfungsi sebagai ibu rumah tangga dengan masih tetap mencintai suami dan anak. Frieden meyakini bahwa karier dan rumah tangga bisa berjalan seiring.Menurut Betty Frieden, perempuan kelas menengah yang menjadi ibu rumah tangga merasa hampa dan muram, sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk berbelanja, mempercantik diri, bagaimana memuaskan nafsu suami dan sebagainya. Jalan keluar yang ditawarkan Frieden adalah kembali ke sekolah dan berkontribusi dalam ekonomi keluarga dengan tetap berfungsi sebagai ibu rumah tangga dengan masih tetap mencintai suami dan anak. Frieden meyakini bahwa karier dan rumah tangga bisa berjalan seiring.

Menurut Betty Frieden, perempuan kelas menengah yang menjadi ibu rumah tangga merasa hampa dan muram, sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk berbelanja, mempercantik diri, bagaimana memuaskan nafsu suami dan sebagainya. Jalan keluar yang ditawarkan Frieden adalah kembali ke sekolah dan berkontribusi dalam ekonomi keluarga dengan tetap berfungsi sebagai ibu rumah tangga dengan masih tetap mencintai suami dan anak. Frieden meyakini bahwa karier dan rumah tangga bisa berjalan seiring.

Komentar

Postingan Populer