SOSIOLOGI KOMUNIKASI (Struktur Masyarakat, Proses dan Interaksi Sosial, Proses komunikasi)
Halo! Kali ini
materinya mengenai struktur masyarakat, proses dan interaksi sosial, juga
proses komunikasi. Materi kali ini juga berkaitan dengan materi materi yang
telah kita bahas loh! Yuk langsung aja masuk ke materi nya.
STRUKTUR
MASYARAKAT
Ada empat
kelompok sosial yang dibagi berdasarkan struktur masing-masing kelompok.
A) Kelompok Formal Sekunder
Kelompok
sosial yang umumnya bersifat sekunder, bersifat formal, memiliki aturan dan
struktur yang tegas. Contoh : Organisasi, Pemerintahan
B) Kelompok
Formal Primer
kelompok sosial yang umumnya bersifat formal namun
keberadaanya bersifat primer. Contohnya : Keluarga, Kekerabatan
C) Kelompok
Informal Sekunder
Kelompok Sosial yang umumnya informal namun
keberadaanya bersifat sekunder. Kelompok ini bersifat tidak mengikat, tidak
memiliki aturan dan strukutr yang tegas. Contohnya : Kelompok, Gank pertemanan
D) Kelompok
Informal Primer
Kelompok sosial yang terjadi akibat meleburnya sifat-sifat
kelompok sosial formal primer atau disebabkan karena pembentukan sifat-sifat
diluar kelompok formal primer yang tidak dapat ditampung oleh kelompok formal primer.
Contohnya : Solidaritas perantauan
Selain empat tipe kelompok sosial diatas, kelompok
sosial dapat pula didasarkan atas :
a. Jumlah (
besar kecilnya jumlah anggota)
b. Wilayah
(desa, kota negara)
c. Kepentingan
(tetap atau permanen,atau sementara)
d. Derajat
Interaksi (erat dan kurang eratnya hubungan)
e. Kombinasi
dari ukuran yang ada.
LEMBAGA
(PRANATA) SOSIAL
Lembaga (Pranata) Sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial
di dalam masyarakat. Lembaga Sosial memungkinkan setiap struktur dan fungsi
serta harapan-harapan setiap anggota dalam masyarakat dapat berjalan dan memenuhi
harapan sebagaimana yang disepakati bersama.
STRATIFIKASI
ATAU STRATA SOSIAL
Stratifikasi atau strata sosial adalah struktur sosial
yang berlapis di dalam masyarakat memiliki strata , mulai dari yang terendah
sampai yang paling tinggi
KEBUDAYAAN
(CULTURE)
Kebudayaan adalah bentuk dari seluruh rangkaian proses
sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala
aktivitasnya.
Elemen-elemen Kebudayaan :
a. Karya
b. Rasa (spiritual)
c. Cipta
d. Karsa (Kemampuan)
PROSES DAN
INTERAKSI SOSIAL
Kontak Sosial merupakan hubungan yang terjadi apabila
adanya hubungan fisik sebagai
gejala sosial. Contoh
: Antar individu dan kelompok.
1. Proses Asosiastif
Sebuah proses yang terjalin saling pengertian dan kerjasama
timbal balik antara orang per orang atau kelompok dengan lainnya. Contoh nya
dalam bentuk kerjasama seperti gotong royong.
2. Proses Disosiatif
Proses perlawanan yang dilakukan individu-individu dan
kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Oposisi
diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau kelompok tertentu atau
norma dan nilai yang dianggap tidak mendukung perubahan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan.
Contoh nya, Persaingan.
ARTI PROSES BELAJAR BAGI KHALAYAK
“Belajar adalah suatu proses dimana pengalaman akan
membawa kepada pengetahuan, sikap atau prilaku.” ( Engel, Blackwell dan
Miniard)
Beberapa hal penting dari belajar :
1. Belajar adalah suatu proses yang berkelanjutan
2. Pengalaman memainkan peran dalam proses belajar
3. Terminologi belajar memiliki makna yang luas
JENIS JENIS
PROSES BELAJAR
A. Classical Conditioning
Teori belajar yang mengutarakan bahwa makhluk hidup,
baik manusia maupun binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan prilaku
tertentu melalui pengulangan
Ada tiga konsep
utama yang diturunkan dalam proses belajar classical conditioning yaitu
pengulangan (repetition), generalisasi stimulus (stimulus
generalization) dan diskriminasi
stimulus (stimulus diskrimination)
1. Pengulangan
(Repetition)
Adalah proses penyampaian pesan kepada konsumen
berulang kali, dengan frekuensi berkali-kali.
2. Generlisasi
Stimulus (Stimulus Generalization)
Khalayak yang menggunakan suatu pesan setelah melihat
berulang-ulang dan ia meyakini pesan tersebut. Pemahaman General Stimulus
biasanya diterapkan dalam pemasaran untuk membuat merek dan kemasan seperti
diuraikan berikut ini.
a. Perluasan Lini Produk (Product
Line Extension)
Prinsip ini
diterapkan oleh produsen dengan cara menambahkan produk baru yang terkait atau
sejenis kepada produk lama dengan merek yang sudah ternama
b. Merek
Keluarga (Family Branding)
Bentuk
aplikasi lain dari generalisasi stimulus adalah dengan memberikan merek yang
sama kepada semua lini produk yang dihasilkan.Berdasarkan padangan tersebut bahwa
konsumen akan membuat asosiasi antara merek produk yang disukainya dengan
produk lain atau baru yang menggunakan merek sama.
c. Me-Too
Product (Look Alike Packaging)
Banyak
produk beredar dipasar memiliki kemasan ( warna, bentuk, simbol, logo) yang mirip
satu dengan yang lainnya.
d. Similar
name
Beberapa
produk bukan saja diberi kemasan yang mirip satu sama lain, juga diberi merek
yang mirip.
e. Licensing
Adalah
praktik pemberian merek dengan menggunakan nama – nama selebriti, nama
desainer,nama produsen ,nama perusahaan bahkan nama film kartun
f. Generalisasi
situasi pemakaian ( Generalizing Usage Situasional)
Melakukan
perluasan lini produk dengan melakukan perluasan pemakaian dari produk produk
yang terkenal.
3. Diskriminasi
Stimulus (Stimulus Diskrimination)
Konsep ini merupakan lawan kata dari generalisasi stimulus.
Pada generalisasi stimulus, konsumen
diharapkan bisa mengambil kesimpulan
yang sama dari berbagai stimulus yang relatif berbeda. Pada diskriminasi stimulus konsumen
diharapkan biasa mengambil kesimpulan
berbeda terhadap beberapa situmulus yang mirip satu dengan yang lainnya.
Untuk dapat melakukan diskriminasi stimulus
dilakukanlah beberapa tindakan:
a. Positioning
Positioning
suatu produk atau merek adalah citra atau image atau persepsi yang dimiliki konsumen
terhadap produk tersebut
b. Differentiation
Produsen
berusaha mengkonsumsikan berbagai atribut dari produknya yang berbeda atau yang
tidak dimiliki oleh produk lain
Komentar
Posting Komentar