René Descartes, Pemikir di balik Rasionalisme

 

René Descartes

Seorang filsuf asal prancis,matematikawan, dan ilmuwan asal Prancis yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern dengan pemikiran Rasionalisme. Ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam filsafat modern dengan pemikirannya yang revolusioner tentang akal, eksistensi, dan ilmu pengetahuan.

Salah satu kutipan terkenalnya, "Cogito, ergo sum" atau "Aku berpikir, maka aku ada", menjadi dasar bagi cara berpikir rasional yang mengutamakan logika daripada sekadar pengalaman indrawi.

René Descartes lahir pada 31 Maret 1596 di La Haye, Prancis. Ia tumbuh di lingkungan keluarga bangsawan dan mendapat pendidikan di Collège Royal Henry-Le-Grand, tempat ia belajar filsafat, logika, dan matematika.

Pada tahun 1618, Descartes bergabung dengan militer Belanda, di mana ia mulai mengembangkan minatnya dalam matematika dan metode berpikir sistematis. Namun, alih-alih menjadi tentara, ia lebih memilih menjadi seorang filsuf dan ilmuwan yang meneliti kebenaran absolut dengan pendekatan yang logis dan rasional.

Konsep dan Pemikiran Descartes

Descartes mengembangkan banyak ide yang berpengaruh dalam dunia filsafat dan ilmu pengetahuan, di antaranya:

1. Rasionalisme

Descartes percaya bahwa akal (rasio) adalah sumber utama pengetahuan. Baginya, kebenaran tidak boleh hanya bergantung pada pengalaman atau panca indera, karena bisa menipu. Oleh karena itu, ia menciptakan metode keraguan metodis, dimana ia meragukan segala sesuatu hingga ditemukan kebenaran yang tidak bisa dibantah, yaitu "Aku Berpikir, Maka Aku Ada."

2. Dualisme Pikiran dan Tubuh

Salah satu gagasan terbesarnya adalah dualisme atau pandangan bahwa manusia terdiri dari dua entitas terpisah:

  • Res cogitans (pikiran) → Jiwa atau kesadaran yang mampu berpikir.
  • Res extensa (benda) → Dunia fisik yang bisa diukur dan diamati.

Gagasan ini masih diperdebatkan karena belum ada jawaban pasti tentang asal-usul kesadaran dan bagaimana pikiran serta tubuh benar-benar berinteraksi.

3. Kontribusi dalam Matematika

Descartes juga berkontribusi besar dalam dunia matematika dengan menciptakan koordinat Kartesius, yang menjadi dasar bagi geometri analitik dan kalkulus modern. Tanpa konsep ini, mungkin kita tidak akan memiliki banyak teknologi komputasi yang ada saat ini

Karya Terkenal

Beberapa karya Descartes yang paling berpengaruh meliputi:
📖 Discourse on the Method (1637) → Buku yang memperkenalkan metode berpikir logis dan sistematis.
📖 Meditations on First Philosophy (1641) → Mengupas keberadaan Tuhan dan hubungan antara pikiran serta dunia nyata.

Akhir Hidup dan Warisan

Pada tahun 1649, Descartes diundang ke Swedia oleh Ratu Christina untuk mengajarinya filsafat. Namun, karena cuaca yang sangat dingin dan jadwal kerja yang ketat, ia jatuh sakit dan meninggal dunia pada 11 Februari 1650 akibat pneumonia. Meski telah tiada, pemikirannya tetap hidup dan menjadi dasar bagi banyak cabang ilmu, termasuk filsafat, matematika, ilmu komputer, dan psikologi.

René Descartes bukan sekadar seorang filsuf, tetapi juga seorang inovator yang membuka jalan bagi pemikiran modern. Melalui konsep rasionalisme, ia mengajarkan bahwa keraguan adalah langkah pertama menuju kebenaran, dan bahwa kita harus mengandalkan logika dan akal untuk memahami dunia.

Tanpa Descartes, mungkin dunia ilmu pengetahuan tidak akan berkembang seperti sekarang. Bagaimana menurutmu? Apakah rasionalisme masih relevan di era digital saat ini?

Komentar

Postingan Populer